~ Setitis Airmata Rindu Yang Tercalar..DiMamah Duri Cinta Luka ~
Di saat rendang kasih terindah menyusup aksara
membelenggu takdir cinta utusan merindu jiwa
terukir di setiap pintu-pintu gedung asmaraku
kala afsun melukis sendu dalam rona pilu
hamparan ini terusik jua
membelenggu takdir cinta utusan merindu jiwa
terukir di setiap pintu-pintu gedung asmaraku
kala afsun melukis sendu dalam rona pilu
hamparan ini terusik jua
tebaran rindu berkemuning dalam tinta percintaan
merengkuh dalam renda bisikan syahdu hiba
bertempik jeritan sayu kasih bila gerimis ini
mengucup pipi membasahi cetusan lesu
perginya rasa cinta dibias luka pedih
merengkuh dalam renda bisikan syahdu hiba
bertempik jeritan sayu kasih bila gerimis ini
mengucup pipi membasahi cetusan lesu
perginya rasa cinta dibias luka pedih
dalam langkah longlai lesu memaksa aku berlalu
tika layarnya perkasihan ditepis dalam biasan
merantai seluruh nuansa tanpa rindu belaian
menoleh seketika cinta sandiwara impian
kiambang kasih hambar lagi
tika layarnya perkasihan ditepis dalam biasan
merantai seluruh nuansa tanpa rindu belaian
menoleh seketika cinta sandiwara impian
kiambang kasih hambar lagi
getus dalam kalbu yang berarak, tangisan sepi
kedengaran dibenak wada'ah cinta rembulan
hangatnya panahan rindu bergema resah
mengusik catatan di kanvas kasih asa
kubiarkan deruan teja menyapa kiruh
kedengaran dibenak wada'ah cinta rembulan
hangatnya panahan rindu bergema resah
mengusik catatan di kanvas kasih asa
kubiarkan deruan teja menyapa kiruh
ke mana dan di mana arah tujuan haluan kasih
temaram cinta asyiknya mengintai di sukma
paksi terlebur tersungkur rebah di pangkuan
tiada daya kerinduan membuncah azzah
terpinar dalam raksa kegelapan
temaram cinta asyiknya mengintai di sukma
paksi terlebur tersungkur rebah di pangkuan
tiada daya kerinduan membuncah azzah
terpinar dalam raksa kegelapan
cinta bergemerincing merekah seluas rindu ini
nada nafas tiada sehaluan tercalar haluanku
tika duri-duri kasih mencengkam sanubari
kini rekahan bercinta mulai mengusung
harumnya hanya percintaan semu
nada nafas tiada sehaluan tercalar haluanku
tika duri-duri kasih mencengkam sanubari
kini rekahan bercinta mulai mengusung
harumnya hanya percintaan semu
walang perkasihan bercantum dalam kelemasan
daya cinta meruas dalam gemersik dingin asa
nurani terluka dalam hirisan yang tersayatku
rembangnya dalam angsana rindu terintim
gubahannya pun menular sayup
daya cinta meruas dalam gemersik dingin asa
nurani terluka dalam hirisan yang tersayatku
rembangnya dalam angsana rindu terintim
gubahannya pun menular sayup
telah kumencuba mewarnai tirai cinta terindah
namun ukirannya terlepas dipandangan pilu
yang hadir cuma bayangan kerinduan sepi
menghiasi kamar berkasih biarpun suram
disapa gerhana luka
namun ukirannya terlepas dipandangan pilu
yang hadir cuma bayangan kerinduan sepi
menghiasi kamar berkasih biarpun suram
disapa gerhana luka
bila kasih yang kusemai, kubajai dalam setia
kini hanya tinggal impian cinta terluka lagi
tanpa didekati, tanpa hirauan teguh panji
saat kumenaruh detik-detik masa ini
dirasa rindu hanya bebanan
kini hanya tinggal impian cinta terluka lagi
tanpa didekati, tanpa hirauan teguh panji
saat kumenaruh detik-detik masa ini
dirasa rindu hanya bebanan
curahan cinta bersemi, bertaut di pepohonan
rimbunan rindu kian lenyap dalam desahan
terleka sementara dalam alunan kasihmu
membuai setiap bulir-bulir kiasan kata
salahkah percintaan ini dipuja
rimbunan rindu kian lenyap dalam desahan
terleka sementara dalam alunan kasihmu
membuai setiap bulir-bulir kiasan kata
salahkah percintaan ini dipuja
dan kini renjisan cinta tiada lagi dalam asamu
terlontar menjauhku ranjau rindu selokamu
dipersenda dalam ayunan perkasihan ini
haruskah getaran kerinduan lemas lagi
bila rengkuhannya terbiar sepi
terlontar menjauhku ranjau rindu selokamu
dipersenda dalam ayunan perkasihan ini
haruskah getaran kerinduan lemas lagi
bila rengkuhannya terbiar sepi
namun kupasrah, andainya cintamu tiada lagi
akur dalam lafaz dan azimat terucapmu
pelaminan ini hiasannya hambar lesu
di ketika kemelut kasih ini terasing
kulepaskan renda rindu di pusara...
akur dalam lafaz dan azimat terucapmu
pelaminan ini hiasannya hambar lesu
di ketika kemelut kasih ini terasing
kulepaskan renda rindu di pusara...
'Setitis Airmata Rindu Yang Tercalar..DiMamah Duri Cinta Luka'...laskara kasihku terhumban jua..
30hb Sept 2014 Selasa
3.37am
AQEELA♥
3.37am
AQEELA♥