tiada lagi kicauan burung yang sudi menghiburku
nyanyiannya bagaikan sayu, merdunya hiba jua
tersandung dalam gurisan lara di sisi andang
mencalar di segenap pintu kasih berbalam
hanya menanti rebah di hujung pilu
garis-garis luka kian merobek luluh hamparanku
namun tiada jua bisa kugapai senandung cinta
yang bertakhta di sanubari rentetan nuansa
mencari titisan kasih terakhir di perdu jiwa
hanya jawapan kelam berpasak rindu
bertebaran listrik kasih yang menyinggah kamar
melontar nun jauh akan segugus rindu di sisi
berpusaran alam di ketika niannya suram
gelapnya pandangan kabur tika semu
mengundang gerimis di sukma
laungan, raunganku sudah tidak kedengaran lagi
hanya sebak terkumpul di jiwa benak rindu lara
sehinggakan kumasih menanti secebis cinta
walaupun kutahu, ia tidak mungkin hadir
biarpun untuk kali terakhir pintaku
apa penghujungnya, itulah bisikan nurani hatiku
bersulam dalam baldu manik tangisan terluka
yang acapkali menemani sepanjang hariku
sehinggakan tinta lakaran pena terhenti
dalam lamunan yang tiada bertepian
hanya seketika ruang watikah cinta membuncah
semilir mulai menjalar di reranting subur kasih
bergemang dalam kemelut muara kerinduan
bila digembur hembusan gelora natriah jua
mengutus lembaran di penghujung lafaz
debaran kemuncak rindu yang bertandang azimat
mencarik renda-renda kiasan di dinding kasih
hiasan kelmarin mengguris lukisan sembilu
perit, pedih tiada terperi diusir cinta satu
di ambang gemersik, aku tersisih
helaian demi helaian tersingkap wada'ah sayang
namun yang menghampiriku lirik-lirik sepi jiwa
terhambur di kanvas rindu genggaman setia
liku-liku hampa menyoroti permisi cinta ini
tersayat dalam gedung melankoliaku
bagaikan merindu tanpa kata, tanpa noktah bisu
menggamit simfoni cinta yang dibelai anganku
tersentakku di pembaringan rindu resah lesu
bangkitku dalam buaian impian ingin rasaku
hanyalah khayalan cuma
masih ada cinta di situ, di batas merindu milikku
bergejolak rintihan demi rintihan meronta rindu
rawan tersentap direntap dalam gerimis layu
terukir di batas pesona kasih yang walang
yang tinggal hanya memori kesepian
pasrahku, redhaku, mengertilah duhai nuraniku
diufuk cinta gemilang yang terindah sementara
tetap jua tersisip dalam permaidani kasih ini
relakanlah jiwa biar ratapan rindu mengulit
bersimpuh berkasih selamanya bernafas
dalam syauqiyah terintim...
'Aku Bukan Pilihanmu..Biarlah Simfoni Rindu DiBuai Sepi'...dalam nurani berbisik..serinya cinta, sucinya kasih..dalam keabadianku...