Tuesday, 27 January 2015

~ BERAWAL JALAN AKHIR SENTUHAN ~

Sampai pada masa takutku
yang tak terasa menggulung kalbu
lebam membiru.
Dipercik lirik-lirik tak cantik
berbuih-buih gelombang hayati
senja kudapati, tanpa matahari.
Masa lalu,
cepatnya kau tinggalkanku
berlari dibalik bahu
punggungku.
Disana
dipustaka lama
mati tak terjamah
hanya taubat yang berolah
tertambat ujaran lelah
ajaran resah.
Ooh dewa dewi bakti
ternukil dari hati
kecil nun berarti
niat nan suci
khathir azami.
Dan bila di satu masa
niat bangunkanku paksa
bulat atas perkara lama
duplikat hidup sama
Kuasa'Nya memaksa
inikah kita?
Crb, 26 Kan'2015
Berawal Jalan Akhir Sentuhan
Tisna Barbatully
Unlike · 

~ DERAI RINDU HARAPAN KALBU ~

Masa lalu adalah sahabat terbaikku
bercengkerama sepanjang waktu
tentang asa, cinta dan tentang rindu
setialah aku dan kamu.
Kupujuk mimpi merajuk pada Do'a
dihening sunyi dan diramai nuansa
dalam gerak dan diam semoga terjaga.
Dan bila masanya nanti
harapan dimengerti
menghangatkan diri
pagi berseri
bermentari.
Ada harapan selirih desahan
segala tertuang digaris tangan
tangan penghapus keresahan
yang berjelaga selimuti badan.
Crb, 26 Jan'2015
Derai Rindu Harapan Kalbu.
Tisna Barbatully

~ DUKA SENJA ~

~ TARIAN MALAM ~

Rembulan satu kan hilang rindu
menjadi masa lalu yang jauh
tiada kan tertempuh
laku.
Sepintas ada tanya
untukmu rembulan kedua
entah kau akan mendengarnya
tak terkira.
Kami hanya punya senandung
meski tak sekokoh gunung
asa tertabung melambung
dilumbung.
Tentang mimpi terakit
kemakmuran kan naik
kebaikan diungkit
meski sulit.
Kujatuhkan segala berupa do'a
sebagai kelaykan semestinya
lemahnya hamba
Pada'Mu Esa.
Crb, 26 Jan'2015
Tarian Malam
Tisna Barbatully

~ SYAIR CINTA ~

SYAIR CINTA
Lumrah hidup dalam dunia
Sentiasa ingin merasa bahagia
Dikurnia Allah cinta manusia
Sesama makhluk hidup ceria.
Cinta Allah bawa ke syurga
Mengisi masa biar berharga
Perlulah kita siap siaga
Bekalan dunia akhirat juga.
Cinta bangsa usah sambalewa
Lambang melayu kukuh dibawa
Perilaku baik jelmaan jiwa
Dipandang manis bagai halwa.
Tiadalah kira usia dan rupa
Di dalam cinta semua serupa
Menyulam rasa usahlah alpa
Kelak dirundung duka nestapa.
Ketika kecil bila ditanya
Anak siapa akan dirinya
Jawapan pasti ibu empunya
Jawapan tulus jelas bergaya.
Bila remaja cinta membara
Onak hidup kian ketara
Sudahlah jadi si anak dara
Di langit tinggi bagai kejora.
Ketemu jua idaman hati
Bersatu dalam mahligai hajati
Melanda onak tiada berhenti
Itulah lumrah harus di titi.
Andai berjaya melawan arus
Menongkah ombak terus menerus
Cinta dijaga tiadakan putus
Destinasi bahagia menanti tulus.
Tidak semua insan bertuah
Kekal bersama menuju jannah
Bila kecewa gelegar patah
Yakinlah ada rahmat menadah.
Akan datang cinta kembali
Itulah janji sejak Azali
Bertemu cinta kedua kali
Pada Allah doa bertali.
Syair cinta bermohon diri
Nukilan kecil saya sendiri
Pada semua insan bestari
Teguran ikhlas harap diberi.
‪#‎JAMILAHHARUN‬
Kemaman,Terengganu
25 Januari 2015.

Sunday, 25 January 2015

~ WATIKAH BIRU CINTA..BERSAMBUT KASIH SYAUQIYAH INDAH ~

~ Watikah Biru Cinta..Bersambut Kasih Syauqiyah Indah ~
Di saat hamparan embun rindu membasahi nurani
bertintakan wada'ah cinta yang tertancap di jiwa
mengulit bias-bias di jendela kasih syahdu asa
gemersik mulai membisik nada romantis jua
terindah di sukma fatamorgana terukir
gurisan lakaran kasih kian mengisi gema aksara
mengurai manik-manik dalam kerlipan cahaya
kamar rindu kini disinari lantera menemaniku
tiada lagi suram yang bertapa di sanubari
hanya cinta dambaan
minit yang kunanti dalam gelora cinta di kalbu
acapkali bersandung andang rindu di sisiku
menghiasi hari sunyi di kala sepi bertamu
namun renai kasih bercambah di jiwa
kala afsun mendekati
dan di kala rendang rindu bermusim membuncah
taman cinta yang mendakap syauqiyah terintim
meronai mega yang terlihat di langit idaman
bila gemerincing kasih memunggah rasa
bila kesuma bersulam syahdu
aduhai..panahan kasih menurajam sanubari ini
mengulir gerimis manik di pipi rindu berbisik
tinta yang tertulis bermadah cinta dipuja
kemuning bersalut rentetan rindu satu
sucinya dalam hiasan mewangi
ingin sekali kutebarkan dan kulaung rindu di hati
menyulam asmara kasih di perdu benak jiwamu
menulis bicara ungkapan romantis kisan kata
bertandu cinta berarak dalam kalbu rawan
mengulir takdir seri
gelisah malam bertandang membungkam rinduku
mengisi sepi saat bebulir kasih mendekati asa
kiambang bertaut di ketika rembulan bercinta
biarpun pautan cinta merengkuh sanubari
hangatnya masih kuterasa
di hadapan cinta ini kubersimpuh dengan setiamu
relaku menanti di penghujung rindu azimatku
lafaz seiring bernoktah kasih sejati diutus
merimbun pepohonan bergemang tulus
laluanku dalam laluanmu
dakaplah sirna di lembayung kasih hembusan ini
sambutlah gemersik cinta alunan gemawan ini
agar azzah kerinduan bisa kutitip dirgahayu
dalam buaian renda astokana percintaan
wada'ah sucinya rindu belaian
usah dibiarkan cinta ini bergemang di lautan rindu
gerhana suria kasih menanti di pangkuaan riba
menggapai laskara yang mengukir namamu
lukisanku jua melukis wajah kekasih hati
nurani ini bersayap dalam kerinduan
kubermohon dalam istiqharah cinta bersulam suci
titiskanlah, renjiskanlah permaidani kasih sejati
agar hamparan ini sentiasa dalam kemilaumu
dan mewangi harum di ketika kerinduanku
memanggil arjuna idaman nuansaku ini
hanya dikau dambaanku...
'Watikah Biru Cinta..Bersambut Kasih Syauqiyah Indah'...dalam hamparan rindu..izinkan daku bertakhta dalam nafas percintaan selamamu..
25hb Januari 2015 Ahad
12.15am
arissa♥
‪#‎akuwanitabiasa‬

Saturday, 24 January 2015

~ KADAR CAHAYA PUDAR ~

Tangan menuang dawai-dawai angan
entah hayal pun rona dari kenangan
entah asa pesona dari jiwa
kutak akan tanya mengapa
hanya menyelaminya.
Sastra dahulu menjadi pertelean sang raja
sebagai figur yang berjalan dimuka
arif adil dan bijak arahnya
falsafah bermaqom jernihnya
menjadi sejarah.
Kini aku hilang sakralitas suci
jalan batin tak ditempuhi
dipadang datar menari-nari
dataran tinggi bak tiada diminati
O'oh sekedar bunyi.
Telah celakakah rasa
hilang tegap kalimat perkasa
mereka yang gagap jadi juru bicara
bersuara sumbang menjadi biduan
O'oh pustakaku malang.
Berburu berbekal malu
kusentuh rindu agar dimau
terhapus cerita lalu
cerita yang bukan lagi zamanku
Isst,.. cukup ditahu
U'uh,.. dimana kamu ?
Crb, 24 Jan'2015
Kadar Cahaya Pudar
Tisna Barbatully

~ TAK TUNTAS BATAS ~

Kilau rindu terkulai kalbu
belai syahdu dibalai waktu
resapi rasa disepi jiwa
pangku amanat bukan hianat.
Tembang malam berkembang sayang
tumbang kelam dalam perenungan
tunjuk satu jalan diidam
merajuk dibias kalam.
Tercekat pikat dalam muslihat
jauh ditahu dekat tak terlihat
sia-siakah prasangka mata
disisa-sisa ajaran lama
laksana percuma.
Tersebut misteri
tak terbaca yakini
bertirai maknawi
terkandung arti
lemahnya diri.
Ada deru dera kubendung
supaya khilaf tak bersenandung
biar tanya datang merundung
bawa tafsiran untuk melambung.
Crb, 23 Jan'2015
Tak Tuntas Batas
Tisna Barbatully

Friday, 23 January 2015

~ PUNGGUK MENANTI DI RIBAAN KASIH..AKHIRNYA KESENDIRIAN RINDU ~

~ Pungguk Menanti Di Ribaan Kasih..Akhirnya Kesendirian Rindu ~

Di kala bening rasa kasih menggugat rembulan cinta
dimamah cakrawala rindu bertatahkan noktah bisu
menatap, meraih gemerincing yang tiada tujuan
bertebaran gugusan rindu mengikuti awana
pungguk berterbangan mencari sirna

demi setitik rindu di pohon jati, tersungkur rebah jua
sayap patah tanpa kemudi cinta yang mengiringi
terpaksalah mengengsut kepayahan sendirian
saat paruh hilang direntap lembayung alpa
pungguk berlagu sedih tanpa kasih

heningnya di subuh kasih berselerak mega bertalu
hilangnya entah di mana rasanya cinta di kalbu
gugur di penghujung rindu yang semakin lesu
dan di ketika mendung mulai menyapa sipu
pungguk memunggah di tepian usai

dulu acapkali kedengaran suara bersimpuh merdu
arahnya kian kelam dan suram tanpa purnama
mencari jejak cinta terbiar membuncah dipalu
gema sunyi kini bertemaram dalam walang
pungguk tersisih tanpa belas kasih

tika menghitung hari demi hari akan hadirnya kasih
kembali mendakap rimbunan embun kerinduan
sepi bertamu berpapah sendu jua mengusik
merisik khabar mengutus cinta di sukma
pungguk bersyair tanda menjauh

berbisiklah gerimis di mata pilu tersayat kepedihan
renjatan cinta berlalu bila lamunan hati diintai
kemelut mulai menyinggah di perdu silu jua
tercarik, terpinggir di sudut lafaz azimat
pungguk rela mengusung rindu

beralah dalam ranggi kasih bersemi, melangkahlah
ketika hembusan semilir menyeret titian kasih
tiada lagi ungkapan memujuk belati merindu
melaung raksa di persisiran cinta sepi
pungguk terdiam bertandu lara

watikah cinta kini hanya tinggal di kanvas kenangan
berdiri kaku dalam geseran rindu lakaran sayu
tika gugurnya satu persatu hujan airmata ini
disapa luka yang kian mendalam berdarah
pungguk merintih kesayuan

terpamir jelas wada'ah tersimpul memburu merindu
namun kiasan dan biasan enggan terintim sudah
kasih dimamah dupa meregut nirwana semu
nuansa pun tenggelam dalam arus resah
pungguk tetap jua setia di situ

biarkanlah kemuning menyongsong panji pencinta
walau kemilau tiada seri dalam suci perkasihan
hanya melihat di kejauhan akan rencana asa
jiwa suram digembur onak ranjau merindu
pungguk akur selamanya bernafas

tinta berukir cinta bersulam manik kasih di pusara
mencengkam sanubari rindu kiambang pun lesu
mengharap setitis mawar berkasih di hati satu
akhirnya kesepian bertandang membisik
pungguk lelah di pelupuk rawan

lalu terbangkit jua akan lemas kerinduan di dada
meronai gerbang yang menutupi awana kasih
tersingkap pepatah cinta dirgahayu asmara
bertongkat hanya secebis helaian rindu
pungguk mengerti gelora terbias

merata cinta bertaburan di kaki kerinduan azzah
meratap sembilu di kala kasih digelangi buram
terseret dalam angan-angan tercipta rindu
hiba menyusur hamparan kesyahduan
pungguk tiada lagi menyapa

aduhai, andainya cinta bisa mengungkap bicara
ingin sekali dirasa akan indahnya kasih dibuai
menghampiri gedung aksara berkasih di hati
membelai rindu di pangkuan impian sukma
namun impian tetap impian terhalang
pungguk berlalu pergi jua...

'Pungguk Menanti Di Ribaan Kasih..Akhirnya Kesendirian Rindu'...kini berlagu dalam nyanyian sepi cinta...

23hb Januari 2015 Jumaat
3.41am
arissa♥
#akuwanitabiasa

~ LAZUARDI HATI ~

Ditaman bunga dibukit indah
kulihat seri hati bak berkata-kata
kalimatnya mengajak serta
tuk mewarnai kasih dijiwa.
Aku mencicip madu
dari genangan lalu dikalbu
namamu inspirasikan rindu
mengajak angan berkelana jauh
diruang remang tiada kutahu.
Kususuri malam
berhias keindahan kelam
bak kan padam pijar diidam
cinta ini pijaran rasa
yang terkulai diwaktu lama
mengintai setia.
Puspa hati senandung sunyi
hadir bayangmu dimalam ini
melalui lorong remang
bertelekan puisi sepanjang zaman
rebah menjadi suara-suara diidam
suara lirih dari derit celah jiwa
yang kian berat pintunya terbuka
untuk kusinggah basuh nestafa
yang mengapung tinggi dicakrawala
cakrawala hidup seorang hamba
yang kian redup cahaya terangnya.
Crb, 23 Jan'2015
Lazuardi Hati
Tisna Barbatully

Thursday, 22 January 2015

~ RINDU 82 ~

~ TIKA MALAM SEMAKIN LARUT ~

~ SANGKAR HATIKU ~

~ Sangkar Hatiku ~
izinkan kubicara
menyatakan sejujurnya
sangkar hatiku di huni
hanyalah untukmu
kurelakan... kubiarkan
sangkarku terrisi
senyuman tawamu
penuh hangat asmara
duhai isteriku
hanya dikaulah
pembakar semangatku
meneruskan kehidupan
dunia yang fana ini ...
( Isteriku Anna Dahlia)

Wednesday, 21 January 2015

~ AKU BUKUN PILIHANMU..BIARLAH SIMFONI RINDU DIBUAI SEPI ~

~ Aku Bukan Pilihanmu..Biarlah Simfoni Rindu DiBuai Sepi ~
Di saat dan ketika ini kurengkuh tirai cinta semalam
kubiarkan redup awan menutupi jingga senja asa
yang memunggah bicara sayup di keheningan
yang mengusik gugusan kasih di persada ini
yang mengekori tiap bayangan rindu
tiada lagi kicauan burung yang sudi menghiburku
nyanyiannya bagaikan sayu, merdunya hiba jua
tersandung dalam gurisan lara di sisi andang
mencalar di segenap pintu kasih berbalam
hanya menanti rebah di hujung pilu
garis-garis luka kian merobek luluh hamparanku
namun tiada jua bisa kugapai senandung cinta
yang bertakhta di sanubari rentetan nuansa
mencari titisan kasih terakhir di perdu jiwa
hanya jawapan kelam berpasak rindu
bertebaran listrik kasih yang menyinggah kamar
melontar nun jauh akan segugus rindu di sisi
berpusaran alam di ketika niannya suram
gelapnya pandangan kabur tika semu
mengundang gerimis di sukma
laungan, raunganku sudah tidak kedengaran lagi
hanya sebak terkumpul di jiwa benak rindu lara
sehinggakan kumasih menanti secebis cinta
walaupun kutahu, ia tidak mungkin hadir
biarpun untuk kali terakhir pintaku
apa penghujungnya, itulah bisikan nurani hatiku
bersulam dalam baldu manik tangisan terluka
yang acapkali menemani sepanjang hariku
sehinggakan tinta lakaran pena terhenti
dalam lamunan yang tiada bertepian
hanya seketika ruang watikah cinta membuncah
semilir mulai menjalar di reranting subur kasih
bergemang dalam kemelut muara kerinduan
bila digembur hembusan gelora natriah jua
mengutus lembaran di penghujung lafaz
debaran kemuncak rindu yang bertandang azimat
mencarik renda-renda kiasan di dinding kasih
hiasan kelmarin mengguris lukisan sembilu
perit, pedih tiada terperi diusir cinta satu
di ambang gemersik, aku tersisih
helaian demi helaian tersingkap wada'ah sayang
namun yang menghampiriku lirik-lirik sepi jiwa
terhambur di kanvas rindu genggaman setia
liku-liku hampa menyoroti permisi cinta ini
tersayat dalam gedung melankoliaku
bagaikan merindu tanpa kata, tanpa noktah bisu
menggamit simfoni cinta yang dibelai anganku
tersentakku di pembaringan rindu resah lesu
bangkitku dalam buaian impian ingin rasaku
hanyalah khayalan cuma
masih ada cinta di situ, di batas merindu milikku
bergejolak rintihan demi rintihan meronta rindu
rawan tersentap direntap dalam gerimis layu
terukir di batas pesona kasih yang walang
yang tinggal hanya memori kesepian
pasrahku, redhaku, mengertilah duhai nuraniku
diufuk cinta gemilang yang terindah sementara
tetap jua tersisip dalam permaidani kasih ini
relakanlah jiwa biar ratapan rindu mengulit
bersimpuh berkasih selamanya bernafas
dalam syauqiyah terintim...
'Aku Bukan Pilihanmu..Biarlah Simfoni Rindu DiBuai Sepi'...dalam nurani berbisik..serinya cinta, sucinya kasih..dalam keabadianku...
21hb Januari 2015 Rabu
4.42am
arissa♥
‪#‎akuwanitabiasa‬

Tuesday, 20 January 2015

~ BINTANG RINDU ~

~ PERSIS HADIRMU ~

PERSIS HADIRMU
Ada ketikanya saat renyai hujan
titisnya tidak kelihatan
namun
tempiasnya mencium pipi
membasah wajah.
Jua,
bagai utusan semilir
walau tanpa bersua
tetap menyentuh rasa
untuk aku menikmati dingin
belaiannya
menjamah kamar hati.
Usah dipaksa pada tatap mata
andai jaraknya menyiksa
kirim saja bicara cinta
persis bayu segara
atau tempias hujan
yang membuatkan aku
merasa
hadirmu di sini.
Lya Jamiela
Kemaman,Trg
18.01.15

~ MAHLIGAI SEKEPING HATI ~

Aku telah berdiri menentang hari
diantara dua sisi siang dan pagi
dilekang senyum yang kau beri
senyum kenistaan diri membaluri
bersatu dalam warna menghampa
terlalu lama kuartikan cinta
sedang tiada pernah temuinya
juga tiada pernah rasakannya
menyisakan tanya pada jiwa
mengapa dan mengapa
begitulah akhirnya cerita asmara.
yaa,.. begini akhirnya.
Crb, 16 Jan'2015
Mahligai Sekeping Hati
Tisna Barbatully

~ MILIK KITA ~

~ SERULING RINDU ~

Thursday, 15 January 2015

~ GUGURNYA KUNTUMAN-KUNTUMAN CINTA..BERSELERAK RAPUHNYA KASIH ~

~ Gugurnya Kuntum-Kuntum Cinta..Berselerak Rapuhnya Kasih ~
Di sudut diri yang memunggah rentetan lara cinta
hadir di kala direntap pilu sayu saat kasih beralih
meredah denai yang merimbun sayup gugur jua
bila rindu merindu tanpa utusan kata berbisik
disapa hamparan lesu dan semu
di mana dan seterusnya liku-liku berduri menusuk
tajamnya menikam gugusan puncak cinta diutus
merekah nian di pohon likur yang kini kering jua
tanpa sedikit titisan membasahi kelopak kasih
ratapan nurani berlegar sayup
beriring sekudus doa menadah gemersik merindu
angsana perkasihan merungkai tiap-tiap memori
kini tersadai hampa di ketika digelangi terluka
germis mulai mengocak belaian sukma layu
pesona ini terhumban di penghujung sepi
di sukma suram berbalam hamis luka menghiris
yang hanya bertemankan unggas malam sunyi
melangkah, meredahi unggun kerinduan asa
aksara cinta pun berlalu di pusaran abadi
kasih ini dipegun detik kesiangan
wada'ah suci, serinya tiang cinta mendakap resah
pilu dirasa di segenap ruang yang tersayat pedih
di sisi rembulan kubersimpuh, menyulam rindu
bertamulah duhai bintang hiasilah cahaya ini
kubermohon biarpun hanya sementara
mencurah kasih dalam nyanyian memori sepi lagi
berarak awan rindu mendung jua yang tiba di hati
dimamah hujan airmata bersulam sendu hibaku
hingga tiada lagi teriakan tangisan di kalbu
kekeringan dipalit nestapa
jendela kerinduan acapkali menggamit di sanubari
memekik dalam kelongsong jiwa kesendirian lagi
di serbu, di bidas oleh renjisan-renjisan menguji
masihkah, bisakah lagi mengusung lafaz cinta
dirgahayu rebah, meronta lelah
di titik bermulanya sayap cinta melakar aksaraku
tiada terhenti gemuruh rindu yang mengundang
dibelai, dipetik, dihias dengan mewangi kasturi
mengharap kemuncak kasih bersemi teguh
namun runtuh jua di persada lamunan
mengertilah kini, lambungan cinta kini diduga jua
nirwana kasih di riba afsun kini tiada lagi seri
merundung duka alpa resah di muara rindu
saat gerhana meluncur di permukaan lara
terbiar dalam rengkuhan bisu
namun di bahu rindu mencari gemilang percintaan
walau hanya jejak-jejak kasih masih di diari asa
syauqiyah ini terenjat dalam indahnya berkasih
disirami embunan merindu mewarnai tejaku
biarpun hembusannya seketika cuma
rawan cinta, elergi sepi melerai gerimis kesyahduan
dalam lukisan tinta fatamorgana kasih bersilih jua
di pangkuan jiwa naluri menyusuri rindu azzah ini
melingkar di pepohonan azimat perkasihan satu
hamparan keikhlasan percintaan sejati diusik
tetaplah di pusara keabadian nur kasih...
'Gugurnya Kuntuman-Kuntuman Cinta..Berselerak Rapuhnya Kasih'...hanya genggaman setia rindu abadi di jiwa...
15hb Januari 2015 Khamis
4.32pm
arissa♥
‪#‎akuwanitabiasa‬

~ SERULING RINDU ~

Wednesday, 14 January 2015

~ SIAPA KITA ~

Setelah akal dipanggilah nafsu
Saat ditanya ini dan itu
Tetap saja begitu.
Seribu tahun dibakar api
Lalu diundang ditanya lagi
Tetap menjawab sebagai diri.
Seribu tahun dibekukan
Lalu diundang dan ditanyakan
Tetap saja tiada perubahan.
Seribu tahun ia dilaparkan
Ditanya lagi hakikat badan
Barulah ada pengakuan.
Siapa kamu Siapa Aku
Aku adalah mahluk'Mu
Dan Engkau Tuhanku.
Lalu Allah memberi Fatwa
Masuklah engkau pada manusia
Jalani hidup dialam dunia
Terlunta-lunta.
Kecuali yang beruntung
Sepanjang jalan selalu menghitung
Fatwa asal dalam senandung
Ahlak dijunjung
Iman diusung.
Crb, 12 Jan'2015
Siapa Kita
Tisna Barbatully

Tuesday, 13 January 2015

~ MENGGAPAI MIHRAB KASIH-MU

~ Menggapai Mihrab Kasih-Mu ~
Tika kurentangi rimbunan rindu pada-Mu
mendakap damai dalam syahdu kasih
bersimpuh aku dalam sejadah cinta
kala istiqharahku dalam nurani-Mu
Ya Illahi
berteleku, bermunajat menyebut kasih-Mu
ingin rasa hati menginjak sorotan hijab
yang menyusuri laluan mencari asa
telah kutitipkan di sanubari indah
Ya Illahi
dalam azimatku, lafazku merintih kalbu-Mu
ada suria syauqiyah dalam belaian kasih
memanjat, meredah, memunggah jiwa
dalam marhabah cinta pintu insafku
Ya Illahi
insani dan manikam terungkap satu perjalan
berliku menempuh onak-onak yang diusik
denai yang semakin menyeret reranting
saat nur-Mu menggilap sirna kelamku
Ya Illahi
dalam kalimah yang masih terngiang di telinga
seakan sayu, sayup, mengoncak geloraku
mengengsot aku dalam menadah restu
biarpun dayaku lemah rebahku ini
Ya Illahi
menanti panggilan, listrik kasih dan sayang-Mu
meratap hiba dalam sendu berbalam lara sayu
tika titik-titik dosa merungkai di setiap nafas
walangku ini kian mendesah dalam bisuku
Ya Illahi
berharap ada gemersik yang membisik di sukma
menarik aku di persada keinsafan atas redha-Mu
kuukir di pusara azimat syahadahku terucap
bertitik-kan raksa di perdu lembayung-Mu
Ya Illahi
'Menggapai Mihrab Kasih-Mu'...andainya kutahu bila tiba saat itu..
13hb January 2015 Selasa
10.04am
arissa♥
‪#‎akuwanitabiasa‬

~ MENCARI NUR ~

MENCARI NUR
Kembalilah kita menutup
Ruang alpa yang terbuka
Tatkala 
wayang
marcapada
Membuka hijabnya
yang biru
Mengundang
pelangi palsu
Dalam bayangan tenda maya
Mengutus zarah - zarah leka
Buat semua.
Lihatlah amarah Pencipta
Pada noda dosa hamba
Khilaf merencana hala
Lalu jatuh ke lembah
Neraka dunia
Dalam
Hina.
Masih bersisa masa
Selama sungai usia
Berdenyut nada
Mengalir
Darah merah
Serata urat
Nadi
P
u
l
a
n
g
l
a
h
K
e
p
a
n
g
k
a
l
j
a
l
a
n.
C
a
r
i
l
a
h
n
u
r
Menuju
J
a
n
n
a
h.
Lya
Jamielya
Kemaman
120115

~ ANAK GAZA ~

ANAK GAZA
Anak Gaza
Kenalnya dentum dan debu
Melihat kota yang musnah
Longgokan batu-batu
Lubang di sana sini
Mereka mesra pada tangis dan darah
Mereka biasa pada raung dan mayat
Mereka sudah kehabisan airmata
Suara mereka hilang di buminya
Mereka tiada suara di PBB.
Anak Gaza
Biasa sakit dan sengsara
Pewaris setia pada derita
Mereka akan kehilangan
Kiranya tiada roket dan bom meledak
Mereka akan kecarian
Kiranya tiada cedera dan kematian
Mereka akan kesepian
Kiranya tiada raung dan tangis
Kerana mereka lahir bersamanya.
Taburkanlah seberapa banyak bedil dan bom
Muntahkanlah serangan mengejut dan terencana
Sekatlah seketatnya perbatasan
Anak Gaza telah terbiasa
Kerana itu semuanya untuk mereka
Yang tidak diberi hak untuk berkuasa.
Embi Estar : 11 Januari 2015
Unlike ·