Kearah pagi kuhadapkan badan
Membelakangi segala mimpi tadi malam
Meyakini mentari membawa aroma siang
Menghapus nuansa malam yang menekan
Angin mengumpamakan.
Membelakangi segala mimpi tadi malam
Meyakini mentari membawa aroma siang
Menghapus nuansa malam yang menekan
Angin mengumpamakan.
Bila engkau bertanya tentang rasa
Maka aku menjawab kau boleh meyakininya
Dan bila kau tanya tentang cinta
Kukatakan asmara penanya
Bila kau tanya cinta lagi
Kujawab ilmu tempat ia dimengerti
Bila kau tanya lagi tentang hati
Kugambarkan lepaskan rekaan insaani.
Maka aku menjawab kau boleh meyakininya
Dan bila kau tanya tentang cinta
Kukatakan asmara penanya
Bila kau tanya cinta lagi
Kujawab ilmu tempat ia dimengerti
Bila kau tanya lagi tentang hati
Kugambarkan lepaskan rekaan insaani.
Masa terdepan selalu berbatas nisan
Aromanya selalu basah menanti kita
Yang hanya kering bila kita bersamanya
Rebah berselimut rumput hijau
Berhias bunga semusim
Yang dipedulikan keimanan
Meski saat ini kau katakan sebagai kebodohan
Seperti belenggu kaki yang mencekal
Katamu kami tertinggal
Keyakinan kau sebut hayal
Dalam umpama kuldi duynia
Menghapus syurga nan nyata
Sampai kapan telinga adam
Berhenti mendengar pinta hawa yang lirih
Hampir tanpa bunyi
Dikandung selisih tersembunyi
Misterinya sulbi.
Aromanya selalu basah menanti kita
Yang hanya kering bila kita bersamanya
Rebah berselimut rumput hijau
Berhias bunga semusim
Yang dipedulikan keimanan
Meski saat ini kau katakan sebagai kebodohan
Seperti belenggu kaki yang mencekal
Katamu kami tertinggal
Keyakinan kau sebut hayal
Dalam umpama kuldi duynia
Menghapus syurga nan nyata
Sampai kapan telinga adam
Berhenti mendengar pinta hawa yang lirih
Hampir tanpa bunyi
Dikandung selisih tersembunyi
Misterinya sulbi.
Crb, 07 Jan'2014
Bibirmu
Tisna Barbatully
Bibirmu
Tisna Barbatully
No comments:
Post a Comment